Tugas Softskill
KELOMPOK 9
PENGEMBANGAN USAHA
Nama kelompok : Citra Natya
Putri
Mujianikum Sabda
Nova Anggraeni
Pintauli Sipayung
Sri Wahyuni Wulandari
Woro Perwita Nommy
I.
KONSEP
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan
analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan
pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang
strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan ,
terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah
yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan
aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama
lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas
mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis
baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari
rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi
teknologi, produk, dan lain – lain .
II.
DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan
Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi
tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan
usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri
Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan
mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud Mach Foedz
Perkembangan
usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan
Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh
laba.
Steinford
Pengembangan
Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh
konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan
hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat
izin tempat usaha.
Hughes dan Kapoor
Pengembangan
usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasi untuk menghasilkan
dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.
Mussleman dan Jackson
Pengembangan
usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi
kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan
untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Allan Affuah
Pengembangan
usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg
diinginkan konsumen.
Glos, Steade dan Lawry
Pengembangan
usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industri yg menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Huat, T Chwee
Menurut
Huat,T Chwee pengertian pengembangan usaha itu ada 2 yaitu :
Pengembangan
usaha dalam arti yg luas adalah istilah umum menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yg menproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehaari – hari.
Pengembangan
usaha adalah sekumpulan uang kecil yg dikelolah sekumpulan orang banyak
sehingga berubah menjadi barang nyata.
III . UNSUR PENGEMBANGAN USAHA
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 unsur yaitu :
1. Unsur yang
berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat
dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar.
2. Mengetahui
teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi ,
cara apa yang harus digunakan untuk
mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
3. Membuat
anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti
perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan
dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui
kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4.
Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum ditemui. Strategi ini
bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas prima dan harga
yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya rendah dan menjualnya dengan
harga yang murah pula.
5. Cakupan jajaran produk
Suatu jajaran
produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong
perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun
sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali
potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif
untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa
disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Sedangkan Kreativitas
merupakan salah satu unsur penting yang perlu dijadikan sebagai salah satu
karakter dalam mengelola bisnis. Kreativitas akan memberikan banyak kontribusi
bagi pengembangan sebuah bisnis usaha. Usaha bisnis sangat perlu dikelola
secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala aspek,mulai dari ide dan produksi.
CARA
PENGEMBANGAN USAHA
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan
tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk
melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi
kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan
melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan
lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada saat produk
anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil peluang dari
produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini tidak saja
akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi pembeli retail
yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
3. Carilah Cara
untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah mencoba produk
anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak dapat
mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara
Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu discount kunjungan.
Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4. Mulailah
untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor independent,
pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja akan
meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan yang
ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang mungkin
kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5. Membuat
website untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak perlu lagi
membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk special:
buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online akan membawa kamu untuk
memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan koleksi-koleksi
tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya Rp.300.000 per bulan
tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda untuk mendaftarkan
Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting Website diserver
menyediakan beberapa alamat email.
6. Join dengan
pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner dengan pemilik
bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing yang termurah dan
termudah.
7. Mulai
memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja,
mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2
pekerja. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi
retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual makanan
ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan dapat menghubungi
perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga
yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih
konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email
Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada
dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya
mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang
mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan
lain-lain.
9. Kembangkan ke
lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di Pusat Bisnis atau
Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk mendirikan kantor
sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan tertentu. Seperti menyewa
Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan
untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.
TINGKATAN DALAM
PENGEMBANGAN USAHA
1.Tingkat Produk .
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau
teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke
perusahaan.Tingkat perkembangan usaha
dibagi menjadi satu kategori yaitu :
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada
platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus
benar-benar hal baru yang dikembangkan
dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi
untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital
dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan
mobile tetap sama.
2. Tingkat
Komersial .
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti
prospeksi murni et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang
baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu menangani banyak
masalah.Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial adalah saluran atau
setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat
terdiri dari mitra , agen seperti,
distributor, pemegang lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional
atau internasional.Dan terakhir tingkat
pengembangan usaha komersial adalah tingkat
rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat
usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan
menemukan jenis pengembangan usaha /
bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus
diintegrasikan atau dikombinasikan
dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa
teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak
dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan
untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat
Korporasi .
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli
kompetensi organisasi tertentu Kemudian memasuki bidang pengembangan bisnis
perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi
pada korporasi tingkatan usaha.
4.Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki
kualitas yang baik.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran,
dan penjualan, seperti :
1.Aspek strategi
a.Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi
kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
b.Menciptakan pasar baru .
c.Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus dan menguasai pangsa pasar .
b.Mengolah situasi / peluang pasar
yang ada dengan teliti.
c.Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
d.Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk
kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3.Aspek penjualan
a.Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan
dan proses tindak lanjut penjualan .
b.Banyak volume produk yang akan dijual.
IV .
Masalah-masalah dalam suatu Pengembangan Usaha
Adapun analisa
masalahnya adalah
1.
Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan
merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi
2.
Kesulitan dalam pemasaran produk .
Kesulitan memasarkan
produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over
produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.
3.
Persaingan
usaha yang semakin ketat .
Persaingan usaha
yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya ,
hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan
mengalami gagal produk .
4.
Kesulitan
bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang
sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka
akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5.
Kurangnya
keahlian teknis dan tenaga ahli.
Seorang enterpreneur membutuhkan tim kerja dan
spesialisasi untuk mengembangkan perusahaannya. Untuk itu, seorang enterpreneur
harus terus berinvestasi pada manusia untuk membesarkan perusahaan.
Ia mencontohkan PT Astra International Tbk. Astra
fokus dalam manajerial sumber daya manusia, sehingga apa pun bisnis Astra,
dapat berkembang. "Awalnya, Astra hanya bisnis perakitan mobil. Tapi,
sekarang bisnisnya di mana-mana, dari sawit hingga air bersih," kata
Poltak dalam Enterpreneur Festival di Jakarta, Jumat 22 Juni 2012.
6. Pemasaran
-Bargaining Power pengusaha kecil dalam
berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan
penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha
kecil di department store dan supermarket.
Asosiasi pengusaha atau profesi belum berperan
dalam mengkoordinasi persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Informasi untuk memasarkan produk di dalam maupun
di luar negeri masih kurang, misalnya tentang produk yang diinginkan, siapa
pembeli, tempat pembelian atau potensi pasar, tata cara memasarkan produk serta
tender pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan Baku
Supply bahan baku kurang memadai dan
berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan impor yang
berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan pengusaha
besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Harga bahan baku masih terlalu tinggi dan
berfluktuasi karena struktur pasar bersifat monopolistik atau dikuasai
pengusaha pasar.
Kualitas bahan baku rendah, antara lain karena
adanya standardisasi dan manipulasi kualitas bahan baku.
Sistem pembelian bahan baku secara tunai
menyulitkan pengusaha kecil, sementara pembayaran penjualan produk umumnya
tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dan
dipertahankan, antara lain karena lembaga pendidikan dan pelatihan kurang dapat
menghasilkan tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi sumber teknologi masih kurang
dan tidak merata, sedangkan upaya penyebarluasan masih kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan (teknologi tepat guna) sukar diperoleh.
Lembaga independent belum ada dan belum berperan,
khususnya lembaga yang mengkaji teknologi yang ditawarkan oleh pasar kepada
pngusaha kecil, sehingga teknologi ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimum.
Peranan instansi pemerintahan, non pemerintahan dan
perguruan tinggi dalam mengidentifikasi, menemukan, menyebarluaskan dan
melakukan pembinaan teknis tentang teknologi baru atau teknologi tepat guna
bagi pengusaha kecil masih kurang intensif.
9. Manajemen
Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara lain karena pengetahuan dan
manajerial skill pengusaha kecil relative rendah. Akibatnya, pengusaha kecil
belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pemisahan antara manajemen keuangan perusahaan
dan keluarga atau rumah tangga belum dilakukan, sehingga pengusaha kecil
mengalami kesulitan dalam mengontrol atau mengatur cash flow, serta dalam
membuat perencanaan dan laporan keuangan.
10. Birokrasi
Perizinan tidak transparan, mahal,
berbelit-belit, diskriminatif, lama dan tidak pasti, serta terjadi tumpang
tindih vertical (antara pusat daerah) dan horizontal (antar instansi daerah).
Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai
ketentuan masih kurang serta cenderung kurang tegas.
Pengusaha kecil dan asosiasi usaha kecil kurang
dilibatkan dalam perumusan kebijakan tentang usaha kecil.
Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan
perolehan modal dari dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang
cukup tinggi.
Mekanisme pembagian kuota ekspor tidak mendukung
busaha kecil untuk mampu mengekspor produknya.
Banyak pungutan yang seringkali tidak disertai
dengan pelayanan yang memadai.
11. Infrastruktur
Listrik, air dan telepon bertarif mahal dan
sering menghadapi gangguan disamping pelayanan petugas yang kurang baik.
Kurangnya prasarana yang memadai seperti jalan,
listrik, telepon, air, serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.
12. Kemitraan
Kemitraan antara usaha kecil dan usaha menengah
dan besar dalam pemasaran dan sistem pembayaran, baik produk maupun bahan baku,
dirasakan belum bermanfaat.
Kemitraan antara usaha kecil dengan usaha
menengah dan besar dalam transfer teknologi masih kurang.
13. Pengembangan Produk
Poltak menjelaskan, banyak pebisnis pemula salah
dalam menentukan bisnis yang akan diterjuni. Kebanyakan kegagalan pengusaha
adalah membuat produk yang tidak dibutuhkan masyarakat. Ia memberi saran agar
membuat produk "demand driven", yaitu produk-produk yang dibutuhkan
masyarakat.
Poltak mencontohkan bagaimana Hewlett-Packard
terus meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, karena adanya
masukan dan saran dari masyarakat. Pengembangan produk penting untuk
keberlangsungan perusahaan.
14. Memetakan Kompetisi
Poltak menyarankan agar setiap calon pengusaha
untuk melakukan riset SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dan
terus mengawasi para pesaing. Penyusunan rencana sangat penting bila kompetisi
terus terjadi.
Salah satu contoh perusahaan yang tidak melakukan
perencanaan yang baik adalah Kodak. "Kodak penemu foto digital pertama dan
kuat di fotografi. Namun, karena mereka kuat menjadi tidak waspada disalip
kompetitor, sehingga Kodak bangkrut tahun lalu," kata analis pasar modal
ini.
15. Permintaan
Pelanggan adalah raja. Untuk itu, seorang
enterpreneur harus menentukan siapa yang menjadi prioritas atas produk yang
dijual. Penentuan segmentasi ini untuk mengetahui karakteristik pelanggan.
Poltak mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan
untuk pelanggan kelas bawah dengan menyediakan barang-barang generik dan dengan
harga paling murah. Positioning ini membuat demand Wal-Mart menjadi elastis.
Saat
ekonomi bagus, masyarakat kelas bawah belanja di
Wal-Mart, dan saat ekonomi sulit, masyarakat kelas atas juga ikut belanja di
Wal-Mart.
16. Pricing
Penentuan harga merupakan hal yang paling sulit
ditentukan oleh seorang yang baru terjun dalam dunia bisnis. Menurut dia, harga
yang telah ditentukan harus dapat berubah menyesuaikan situasi perekonomian,
atau berinovasi dengan menciptakan produk baru yang terjangkau.
Unilever, lanjutnya, merupakan contoh yang bagus.
Produk Unilever sangat kuat di konsumen kelas atas. Namun, dengan strategi
brilian, Unilever juga dapat menjangkau kelas bawah dengan membuat kemasan
sachet.
"Ketika produk dikecilkan, ternyata margin
lebih besar produk normal," katanya.
17. Siklus Penjualan
Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan
siklus penjualan produknya, apakah tahan lama atau tidak. Enterpreneur juga
harus memperhatikan lamanya suatu produk di pasaran dengan terus berinovasi
mengeluarkan produk-produk baru.
Sebagai contoh, Nokia terus mengeluarkan produk
baru setiap tujuh bulan, sehingga para pesaing tidak dapat mengejar inovasi
yang dilakukan Nokia.
"Sayangnya, masalah Nokia cuma operating
system yang tetap bertahan dengan Symbian yang tidak terbuka seperti
Android," katanya.
18. Kerugian Pasar
karena kerusakan suatu prodak
Prodak merupakan
barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan kualitasnya yang dilihat,
dicari, dan dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila ada salah satu dari produk yang
rusak/cacat akan mengganggu proses produksi suatu barang.
19. Promotion Cost
Product yang tinggi
Di era
globalisasi ini, segala sesuatu akan meningkat di setiap harga nya terutama
dalam bidang pemasaran. Suatu perusahaan kan menentukan suatu harga untuk
produksinya. Dan perusahaan itu akan mengikuti harga pasar. Akan tetapi,
masyarakat kurang dapat menjangkau harga yang dipasarkan karena disebabkan
tingginya harga barang.
20. Labor Cost yang
semakin meningkat
Tidak
hanya dalam soal harga suatu barang. Gaji yang didapatkan para buruh pun
semakin meningkat. Para buruh pasti akan meminta hak mereka yaitu penaikkan
gaji. Akan tetapi yang menjadi masalah di setiap perusahaan yaitu tidak dapat
membayar.
V . SOLUSI
1 . Modal
dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari
pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat
saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam
negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita
akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3.
Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas
sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat
diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4. Membuat
lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk
mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam
usaha.
5. Merekrut
tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di
perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar –
benar ahli dibidangnya
DAFTAR PUSTAKA
-
harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
-
achmadfarismuharam.blogspot.com/2012/11/pengembangan-usaha.html
-
www. Entrepreneur.com
-
Sulaeman,
Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar
Regional dan Global, Jakarta.
-
Id/Wikipedia.com
-
Nasution,
Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru. Penerbit : Yayasan Humoniora
& Asian Community Trust (ACT), Medan.