Selasa, 10 Desember 2013
aBoUT YOU and ME
Long, long ago, there was a
eternal friendship. And that friendship could never be broken up although they
were attacked by the storm. Only death that could separated them. They were a
pair of Boy and GIRL. They lived, that friendship was still firm. Tey were
Saga_kun and Ryu_chan. The BOY was Morino Sagasuke and the GIRL was Fukami
Ryumi. They were in the first grade in SMAN STAR. They already same school,
same class or called classmate, especially their house was neighboring.
Every morning, before Saga
left to school, He always to fetch Ryu to left for school together and not
forget to go home. Sometimes, they were quarrelled only because Saga took Ryu
food or not want lose if played basketball, and seized high level in the class,
although like that, they still be childhood friend.
But suddenly that feeling
appeared. The moment has come, where Saga and Ryu felt same something and never
they felt if they together. Its meaning was they “loved” another but they
pretended. Since the feeling came, they farther away. At the weekend, Saga invited
Ryu for take a walk to flower garden. He thaught to give Ryu a bouquet of
sunflower. Because Ryu liked SUNFlower.
At the time that, Ryu was
very happy because Saga invited her for take a walk. And she was confused too,
what shirt used to looks cute. After She get dressed, She went to flower
garden. She waited, waited, waited. After She waiting, but Saga not came too.
She was angry because since three yours, Saga no came too. The rain began to fall.
But She stillwaited. She wasn’t knew what happened to Saga. Saga underwent a
accident. And he passed away.
After Ryu waiting a long
time, She go home. Upon arriving at the house, She saw a yellow flag in front
of Saga’s house. She was startled to see yellow flag. And Ryu to come in the
Saga’s house.She asked,”Who did passed away?” Someone said,”Ryu…….Now Saga has
passed away.” Ryu fell silent and didn’t believe upon hearing that news,
suddenly She fainted. Some hours later, She woke up. She still didn’t
believethat the die of Saga. Then Saga’Mother approached Ryu and said,”Ryu..you
must can accepted all of this and me too. And Ryu..this was a letter and a
bouquet of sunflower from Saga to You, Aunt found it in Saga’s bedroom.” Ryu said,” Thanks.” And She went home to come
in her bedroom, then she sat near window. She read letter from Saga, inscribed
with flower was….
“ I LOVE U…..as a Bestfriend and a Valuable Girl”
After She reading
letter, She touched and cried.
A regret didn’t end. Maybe can ended with something. After three months
Saga death, Ryu changed attitude and disposition . From cheerful, energetic be
depressed, mysterious like hasn’t dream and hope in herself. Only a silence in
her life without Saga. And she thaught for concluded its all with followed
Saga. With came back be herself. Ryu went to school cheerfully again, gave
smile to her friends. One day,She went to favorite place was sunflower garden.
She saw sunflower garden and said,” How a beautiful it is!” She remembered about
Saga and her often played in this place. Suddenly She took a knife from her bag
then cut her artery hand and died. Before died, She said,….
“I LOVE U too,,SAGA!!!!!!”
……..FINISH……
Perbedaan Bintang, Planet, dan Satelit
Bintang
Sebuah benda langit disebut Bintang, jika memiliki sumber
cahaya sendiri.
Contohnya : Matahari, Alpha centuri, Aldebaran, Antares,
Spika, Regulus.
Matahari merupakan salah satu dari bintang-bintang.
Matahari dilihat dari Bumi tampak berbeda dari pada bintang-bintang
lainnya.
Matahari kelihatan sangat besar, memancarkan cahaya sangat
terang, dan panasnya dirasakan sampai ke Bumi.
Sedangkan berjuta-juta bintang lainnya kelihatan kecil dan
sangat lemah cahayanya. Hal ini disebabkan karena Matahari adalah bintang yang
paling dekat dengan Bumi.
Planet
Sebuah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya
sendiri dan bergerak menjelajahi langit mengelilingi Matahari dalam garis edar
tertentu (Revolusi).
Gerak planet mengelilingi Matahari 1 lintasan disebut Orbit.
Selain bergerak mengelilingi Matahari, ternyata planet juga
bergerak pada porosnya (Rotasi) dengan gerakan umumnya berlawanan dengan arah
jarum jam, kecualai planet Venus searah dengan jarum jam.
Satelit
Adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya
sendiri dan bergerak mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet
tersebut beredar. Contohnya Bulan yang merupakan satelit dari Bumi.
Umumnya planet memiliki satelit dalam jumlah yang berbeda,
tetapi ada juga planet yang tidak memiliki satelit (Merkurius dan Venus).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan para ahli menunjukkan
bahwa di alam semesta itu terdapat galaksi sangat banyak, beribu-ribu
jumlahnya.
Galaksi dimana Bumi berinduk disebut Milky way
atau Bima Sakti.
Galaksi Bima Sakti mempunyai garis tengah kira-kira 100.000
tahun cahaya.
Galaksi yang terdekat
dengan Bima Sakti (berjarak 11/2 juta tahun cahaya)
adalah Andromeda (Galaksi Messer 31 = M 31).
Anggota Tata Surya
Semua benda-benda langit itu mengelilingi matahari. Paham
inilah yang disebut heliosentris. Sebelumnya orang berpaham geosentris, yaitu
bumilah yang menjadi pusat tata surya. Para penganjur paham heliosentris.
antara lain Copernicus (I473-I543) dan Galileo Galilei ( 1564-1642).
Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri alas matahari
dan benda-benda langit yang beredar mengelilinginya. Karena diedari oleh
benda-benda langit di sekelilingnya. matahari dikatakan sebagai pusat tata
surya. Dalam peredarannya, benda-benda langit tersebut mempunyai lintasan edar
tertentu yang berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu
fokusnya. Peredaran benda langit mengelilingi matahari disebut revolusi. Adapun
bidang edar yang terbentuk oleh bumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya,
anggota tata surya pada suatu saat berada pada jarak yang paling dekat dengan
matahari (periheIium) dan pada saat yang lain berada pada jarak yang paling
jauh dari matahari (aphelium). Hal itu dijelaskan oleh Johannes Kepler seperti
berikut.
1.
Lintasan planet (anggota tala surya)
berbentuk elips dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
2.
Garis hubung planet dan matahari
menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama (AMB = CMD).
Artinya, gerak planet akan cepat
jika dekat matahari dan lambat jika jauh dari matahari. Penjelasan Kepler
tersebut selanjutnya disebut hukum Kepler. Penjelasan pertama disebut hukum I
Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler. Selain kedua hukum
itu, sebenarnya masih ada hukum III Kepler. Hukum ini menjelaskan perbandingan
jarak antara planet dan matahari. Mengapa gerakan planet-planet sangat teratur?
Peredaran planet mengitari matahari dikendalikan oleh gaya tarik-menarik anrara
planet dan matahari yang disebut gaya gravitasi. Jika jarak antara planet dan
matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya makin
besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat. Sebaliknya jika jarak
antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasi yang terjadi di antara
keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planet makin lambat. Hal ini
sesuai dengan hukum Kepler.
Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingi matahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapun massa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massa matahari hampir-hampir merupakan massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massa yang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredar mengelilingi matahari.
Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingi matahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapun massa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massa matahari hampir-hampir merupakan massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massa yang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredar mengelilingi matahari.
Planet merupakan anggota tata surya
yang berukuran besar. Selain berevolusi, planet juga melakukan rotasi. yaitu
berputar pada sumbunya. Semua sumbu rotasi planet hampir mendekati tegak lurus
terhadap bidang orbitnya, kecuali sumbu rotasi planet Uranus. Sumbu rotasi
planet Uranus hampir sejajar terhadap bidang orbitnya. Setiap planet mempunyai
periode revolusi dan rotasi tertentu. Sampai sekarang, jumlah planet anggota
tara surya yang telah diketahui ada 8 buah. Planet-planet tersebut adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Berdasarkan kedudukan garis edarnya
planet-planet dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu planet dalam dan planet
luar. Planet dalam adalah planet yang garis edarnya terletak di antara garis
edar bumi dan matahari yaitu Merkurius dan Venus. Adapun planet luar adalah
planet-planet yang jarak garis edarnya dari matahari lebih jauh dari pada garis
edar bumi. Yang termasuk planet luar adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus. Di antara planet-planet tersebut yang dapat dilihat langsung
dengan mata adaiah Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampak di pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan. Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakan planet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagai bintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yang mempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan, cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus juga disebut planet bercincin.
Venus dan Yupiter merupakan planet yang tampak paling terang Venus hanya tampak di pagi hari atau sore hari. Venus mengalami perubahan wajah seperti bulan. Orang sering menyebut Venus sebagai bintang kejora. Adapun Yupiter merupakan planet yang paling besar. Itulah sebabnya, Yupiter tampak dari bumi sebagai bintang besar yang bercahaya terang. Yupiter selalu dikelilingi kabut yang mempunyai cincin. Planet lain yang juga bercincin adalah Saturnus. Bahkan, cincin Saturnus tampak lebih jelas dan indah. Itulah sebabnya Saturnus juga disebut planet bercincin.
Komet
Arti kata komet adalah si rambut
panjang. Komet merupkan anggota tata surya yang mempunyai orbit sangat lonjong.
Jumlah komet banyak sekali. Orbit komet membentuk sudut terhadap ekliptika.
Oleh karena itu, periode komet sangat besar. Itulah sebabnya, komet terlihat
pada selang waktu yang sangat lama.Misalnya, komet Halley yang muncul setiap 75
atau 76 tahun sekali.
Selang waktu kemunculan komet
menunjukkan revolusi komet itu Sewaktu komet bergerak mendekati matahari
lapisan gas di permukaan terdesak oleh sinar matahari. Lapisan gas yang
terdesak tersebut memanjang menyerupai ekor yang panjangnya dapat mencapai
jutaan kilometer. Ekor tersebut selalu membelakangi matahari. Itulah sebabnya
komet sering disebut sebagai bintang berekor. Panjang ekor maksimum tercapai
pada saat orbit komet mencapai titik perihelium.
Di angkasa terdapat benda langit yang
jumlahnya tak terhingga. Benda itu ukurannya kecil dan orbitnya tidak
beraturan. Benda-benda tersebut disebut meteoroid. Meteoroid yang meluncur ke
bumi dan mengeluarkan lintasan cahaya disebut meteor. Lintasan cahaya itu
terjadi karena adanya gesekan dengan atmosfer bumi Walaupun jarang sekali
terjadi, meteoroid tersebut ada juga yang sampai ke permukaan bunii (tidak
habis terbakar). Meteoroid yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
Meteorit ini dapat menimbulkan gempa bumi dan kawah yang besar.
Di antara orbit planet Mars dan
Yupiter terdapat lebih dari seratus ribu benda-benda langit. Di antara
benda-benda tersebut yang sudah dapat diidentifikasi kira-kira 2.000 jenis.
Benda-benda tersebut dinamakan asteroid. Asteroid artinya yang menyerupai
bintang. Sifat benda-benda tersebut diduga sama dengan planet. Hanya, ukurannya
lebih kecil. Oleh karena itu, asteroid juga sering disebut planetoid.
Berikut ini penjelasan mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1) Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak
rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari
sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai
-2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan planet ini tidak
mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya
4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini
beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan
periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59
hari.
2) Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi,
yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu
noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi
atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet
Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi
timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa
awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km,
diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan
sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada
malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer.
Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari
dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
3) Planet Bumi
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari
matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode
revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit
dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu
beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756
km hampir sama dengan diameter Planet Venus.
4) Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling
dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan
sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56
juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian
permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan
planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal
selain jaraknya yang terlalu jauh.
Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga
memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak
menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke
Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan
periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari
diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu
udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai
dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5) Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter
sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah,
terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta
km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit,
sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai
satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di
antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes,
Calisto, Galilea, Io dan Europa.
6) Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter,
diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan
revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang
arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600
km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000
km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong
yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat
rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus
mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea,
Thetys, dan Dione.
7) Planet Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat
diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya
sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada
planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya
seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium
dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam
yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak
rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet
raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan
cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat
tipis dan redup.
8) Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km,
letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497
juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya
sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana,
dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit
alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid.
Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam
yang mempunyai lebar sekitar 15 km.
Walaupun sekarang Pluto sudah tidak termasuk planet sebagai
anggota tata surya, tetapi tidak ada salahnya untuk diketahui demi menambah
wawasan pengetahuan. Pluto memiliki diameter sekitar 6.400 km, letaknya paling
jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar 5.900 juta km.
Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar
153 jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu planet
ini menjadi sangat dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun
demikian, Planet Pluto memiliki satu satelit alam yang mengelilingi planet itu
dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.
Teori Terbentuknya Tata Surya
Melihat
kenyataan bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya
yang berebentuk elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan arah
jarum jam jika melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi
planet-planet dan satelitnya yaitu arah negative. Ini berlawanan dengan yang
kita amati di bumi, peredaran harian benda-benda langit seperti matahari, bulan
dan bintang berarah positf seperti arah peredaran harian matahari yang terbit
di timur lalu naik dan kemudian terbenam di barat. Adanya realitas yang
demikian membuat para ahli astronomi berkesimpulan bahwa tata surya terbentuk
dari material yang berputar dengan arah negative, hal ini kemudian memunculkan
beberapa teori tentang terjadinya tata surya sebagai berikut:
1. Teori Nebule
atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere
Simon de Laplace (1796).
Matahari dan
planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagatraya,
karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang
besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola
itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian
massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang
di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk
gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian
tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai
matahari.
Teori kabut
ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah
benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada
banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya
banyak teori baru yang lebih memuaskan.
2. Teori
Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest
R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Disebut Planetesimal
yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang
telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang
banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang
tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang
tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh
kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling
matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi
planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
3. Teori
Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya
dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.
Setelah
bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan
matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut
di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu
yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus
membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang
berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini
menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya
merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan
gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti
berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar
lagi.
4. Teori
Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan
oleh Gerard P Kuiper (1950).
Tata surya
terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami
pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian
pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian
membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.
Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan
panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara
bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan
yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi
planet-planet.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu
matahari mungkin merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak
menjadi kepingan-kepingan.Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka
kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi
planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.
6. Teori
Ledakan (Big Bang), George Gamow, Alpher dan Herman.
Alam pada
saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah menjadi materi
yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya besar, karena
adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian berserak
dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan membentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan trus bergerak,
menjauhi titik pusatnya.
Dentuman
besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang
sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam
semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang
ini semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada
tetapi kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan.
Pada tahun
1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan
bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi
yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi
ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang
’seharusnya ada’ ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti
bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja.
Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari
satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa.
Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari
tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel
untuk penemuan mereka.
Pada tahun
1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background Explorer). COBE ke ruang
angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8
menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam
semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa,
penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti
penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium
sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan
dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah
habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti
meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah.
Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal
muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah
Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.
Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
1. Teori
Dentuman atau Teori Ledakan
Teori
Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di
jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi
inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat
ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa yang berserakan
membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari
massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya menjadi galaksi yang bergerak
menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa
galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.
2. Teori
Bing Bieng
Teori
Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam
semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang
sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke
ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya
gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya
kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
3. Teori
Creatio Continua
Teori
Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini
menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini
selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak
pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan
dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi
kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta.
Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehinggamengakibatkan
jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi.
Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori
ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan
terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
4. Teori
Ekspansi dan Kontraksi
Teori
ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan
massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta
tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta
bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai
unsur lain yang kompleks.
Pada
masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup
sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa
panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa
partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang
ada pada zaman dahulu.
Langganan:
Postingan (Atom)