Powered By Blogger

Welcome To My World

Don't spend your time for useless thing

Selasa, 03 Juli 2012

Softskill

Tugas Kepariwisataan Individu (Rembang)
Woro Perwita Nommy
17611466
1SA02


                 Masalah-masalah Kepariwisataan di Kota Rembang

Bab 1 Pendahuluan

A.      Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia merupakan sector ekonomi penting di Indonesia. Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis. Indonesia juga merupakan Negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis. Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Terdapat beberapa objek wisata dala kepariwisataan yaitu wisata alam, wisata belanja, wisata budaya, wisata keagamaan.
B.      Tujuan Penulisan

Dapat mengetahui seluk beluk dalam bidang kepariwisataan. Agar lebih memahami lebih dalam dalam bidang tersebut. Dengan mengetahui sejarah kepariwisataan, kita tidak salah presepsi dalam membicarakan suatu kota pariwisata. 




Bab 2 Bahasan


A.      Asal-usul Rembang
Dahulu kala ada seorang saudagar kaya yang bernama Dampo Awang. Dia berasal dari Negara Cina. Dia ingin pergi kesuatu tempat untuk mengajarkan ajaran Kong Hu Cu dengan cara mengarungi samudera bersama para pengawal setianya. Suatu hari dia sampai di tanah jawa bagian timur. Dampo Awang sangat senang akan daerah itu sehingga dia bermaksud untuk berlabuh disana dan menetap sambil mengembangkan ajaran yang dibawanya. Suatu saat Dampo Awang bertemu dengan Sunan Bonang, Sunan Bonang adalah salah satu dari 9 wali yang menyebarkan agama islam di tanah jawa. Pada saat pertemuan pertama kali itu, Dampo Awang sudah memperlihatkan sikap kurang baik pada Sunan Bonang. Dampo Awang takut jika ajaran yang selama ini dia ajarkan akan hilang dan digantikan dengan ajaran agama islam. Perlu diketahui bahwa Dampo Awang sudah terbiasa dengan orang awam di jawa sehingga dia dapat berbahasa dengan baik.
Saat Sunan Bonang mau mendirikan Salat Ashar. Dampo Awang berfikir untuk mecelekai Sunan Bonang. Dia menyuruh pengawalnya untuk menaruh racun ke air putih dalam kendi yang berada diatas meja. Setelah selesai shalat Sunan Bonang menuju ke meja makan. Dampo Awang mengira bahwa Sunan Bonang akan meminum air dalam kendi tersebut. Tetapi dugaan Dampo Awang keliru, sebenarnya Sunan Bonang mau mengaji.
Hari demi hari telah berlalu, setiap waktu shalat Sunan Bonang mengumandangkan adzan dan shalat, setelah shalat Sunan Bonang mengaji diteras rumahnya. Setiap orang – orang yang lewat di depan rumahnya dan mendengar suara Sunan Bonang saat mengaji dan adzan menjadi kagum akan ayat – ayat alllah. Kemudian banyak penduduk menjadi pemeluk agama islam. Lama – kelamaan pengikut sunan semakin banyak.
Tidak lama kemudian Dampo Awang mendengar peristiwa tersebut dia sangat marah karena pengikutnya semakin berkurang lalu Dampo Awang mengirim pengawalnya untuk menjemput Sunan Bonang . Mula – mula Sunan
Bonang menolak tetapi karena dia merasa kasihan akan pengawal – pengawal Dampo Awang, jika Sunan Bonang tidak ikut mereka akan dihukum pancung. Akhirnya Sunan Bonang bersedia untuk datang ke kediaman Dampo Awang. Saat Sunan Bonang tiba di kediaman Dampo Awang, Dampo Awang menyambutnya dengan ramah. Namun dibelakang dari keramahan tersebut Dampo Awang telah merencanakan sesuatu. Dampo Awang menyuguhi Sunan Bonang dengan buah – buahan segar, makanan enak, minuman lezat, dll. Sunan Bonang tidak menaruh curiga sedikitpun kepada Dampo Awang, padahal Dampo Awang berniat mencelakainya. Saat ditengah perjamuan, tiba – tiba Dampo Awang meminta agar Sunan Bonang meninggalkan daerah itu. Tetapi Sunan Bonang menolak karena dia sudah berniat untuk mengajarkan agama islam di daerah itu. Dampo Awang sangat marah mendengar ucapan Sunan Bonang yang baru saja diucapkannya tadi. Lalu Dampo Awang menyuruh pengawalnya untuk menyerang Sunan Bonang tetapi dengan waktu yang sangat singkat Sunan Bonang dapat mengalahkan pengawal – pengawal Dampo Awang. Dampo Awang tidak terima akan kekalahannya. Dia kembali ke negaranya untuk menyusun stategi dan kekuataan baru.
Setelah beberapa tahun Dampo Awang kembali lagi ke tanah jawa sambil membawa pasukan yang lebih banyak dari sebelumnya. Pada saat sampai di tanah jawa dia sangat kaget sekali karena semua penduduk didaerah itu sudah menganut agama islam. Dampo Awang marah lalu mencari Sunan Bonang. Dampo Awang tidak bisa menahan amarahnya ketika dia sudah bertemu dengan Sunan Bonang sehingga dia langsung menyerang Sunan Bonang lebih dulu tetapi dengan singkat Sunan bisa mengalahkan Dampo Awang dan pengawalnya. Kemudian Dampo Awang diikat didalam kapalnya setelah itu Sunan Bonang menendang kapalnya sehingga seluruh bagian kapal tersebar kemana – mana. Setelah itu sebagian kapal terapung di laut. Dampo Awang menyebutnya “ Kerem ( Tenggelam ) “ sedangkan Sunan Bonang menyebutnya “ Kemambang ( Terapung ) “. Kemudian lama – kelamaan masyarakat mengucapkan Rembang yang berasal dari kata Kerem dan Kemambang. Akhirnya di daerah itu dinamakan Rembang yang sekarang menjadi salah satu Kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
Jangkarnya sekarang ada di Taman Kartini sedangkan Layar kapal berada dibatu atau biasanya sering disebut “ Watu Layar “ dan kapalnya dikabarkan menjadi Gunung Bugel yang ada di kecamatan Pancur karena bentuknya menyerupai sebuah kapal besar dan diatas Gunung ada sebuah makam konon disana merupakan makam Dampo Awang.

Perlu diingat asal – usul kota rembang banyak versinya sehingga tidak setiap orang mengetahui asal – usul kota Rembang yang sama versinya.


B.      Pariwisata

Taman Rekreasi Pantai Kartini

Taman Rekreasi Pantai Kartini berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang-Surabaya, yang merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut. Pantai Kartni ini dilengkapi fasilitasl; kolam renang, taman bermain anak, mandi bola, bebek air, perahu wisata, mobil-mobilan anak, juga dilengkapi mushola, wartel, MCK, Cindera mata.
       Pada bln Syawal tepat 5 hari seletah hari raya idul Fitri diadakan upacara syawalan/kupatan yg dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah.Dgn kegiatan al; Lomban (wisata Laut),wisata belanja, dan berbagai pertunjukan musik/hiburan rakyat, seperti dangdut dll. Terdapat pula dilokasi TRP Kartini ini Jangkar Dang Puhawang berukuran panjang 4,22 m, lebar 2,80 m, lingkar badan 60 cm, milik pelaut Cina yang terlibat perselisihan dengan Sunan Bonang. Jangkar tsb ditempatkan di pnggir pantai Kartini. Selain itu juga di depan pintu masuk TRP Kartini terdapat Bangunan baru yg berarsitektur Eropa yg dulu bekas Gereja Tua dan sekarang direnovasi menjadi Taman baca dan sebagai TIC ( Tourism Information Center ). Dibuka : setiap hari jam 07.00 – 16.00 WIB.

Masjid Agung

Mesjid Agung ini berada di sebelah barat alon-alon kota Rembang.  Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini telah mengalami 6 kali pemugaran, tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sidolaut (Tahun 1886).
     Di kawasan ini sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota. Sebagaimana prototipe mesjid kuno di indonesia, kawasan mesjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman. Dibelakang mesjid ( sebelah barat) terdapat bangunan cungkup dgn model arsitektur eropa yg cukup megah. Bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yg berpusat pd lima buah makam yg ada didalamnya. Komplek makam ini terkenal dgn sebutan makam Pangeran Sedo Laut.

Makam RA. Kartini

Makam RA Kartini, terletak di desa Bulu 17,5 Km ke arah selatan dari kota Rembang jurusan Blora. Kartini wafat pd tanggal 17 september 1904 dalam usia 25th, dimakamkan di pemakaman keluarga Bupati Rembang, RMAA Djojodiningrat Luas seluruhnya makam ini +10Ha.

Di pemakaman ini juga terdapat makam suami Kartini, RMAA Djojodiningrat dan putera satu2nya RM Susalit. Diareal ini dibangun tempat pesanggrahan sebagai tempat peristirahatan belia beserta permaisurinya RA Kartini. Makam RA.Kartini.dilengkapi fasilitas areal parkir yg luas, mushola, bumi perkemahan, tempat peristirahatan, dan warung cindera mata, dan setiap bln April dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk berziarah. Dibuka : setiap hari jam 07.00 – 16.00 WIB. 

Museum Kartini

Museum Kartini merupakan salah satu Tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, oleh bangsa indinesia ia diakui sebagai Pahlawan emansipasi wanita. Musium RA Kartini berada di lingkungan Rumah Dinas Bupati Rembang, yg merupakan bangunan asli yg dulu ditempati RA Kartini  beserta suaminya Djojo Adiningrat Bupati Rembang (1889 – 1912).

Museum RA Kartini menempati salah satu kamar pribadi yang dulu ditempati RA Kartini untuk melakukan segala aktivitas, menulis buah pikiran dan ide-ide beliau; juga digunakan tempat melahirkan putra satu-satunya sampai beliau wafat. Dimusium ini terdapat beberapa peniggalan yg dulu dipergunakan RA Kartini seperti; Bak mandi, bothekan tempat jamu, kotak jahitan, meja makan, meja merawat bayi, lukisan RA Kartini, sepasang rono penyekat dari kayu berukir hadiah dari ayahanda RA Kartini, naskah tulisan tangan Kartini dan lainya. Obyek wisata ini dibuka setiap hari mulai jam 07.00 – 16.00 WIB.

Bab 3. Daftar Pustaka